Adsense

Thursday, March 8, 2018

Cara Mengatasi Windows 10 Gagal Booting

Salah satu masalah yang sering menjadi kegelisahan pengguna komputer khususnya pengguna windows 10 adalah terjadinya error windows 10 yaitu pada saat gagal booting. Banyak hal yang dapat menyebabkan windows gagal booting. Seperti kurang sempurna saat proses upgrade ke windows 10, biasanya masalah ini akan menyebabkan windows 10 mengalami boot loop. Dan masih banyak lagi masalah pada windows 10 yang menyebabkan gagal booting.
Penyebab gagal booting Yang lain bisa dikarenakan :
  • Me ngutak-atik dan salah edit registry,
  • Terkena virus,
  • Jarang mendefrag partisi,
  • Salah menginstal driver,
  • Komputer kehabisan baterai dan mati saat proses Update Windows

Cara Memperbaiki Windows 10 Gagal Booting

Masalah Preparing Automatic Repair di Windows 10

  1. Restart komputer, laptop, atau notebook Anda.
  2. Setelah muncul BIOS atau tampil merk tipe dan nama laptop anda, tekan F8 secara berulang ulang (kecuali Windows 10 tidak bisa menggunakan cara ini karena secara default pengaturan untuk masuk safe mode dinonaktifkan)
  3. Maka akan muncul panel yang berisi banyak menu.
  4. Pilih Safe Mode, jangan pilih Safe Mode Networking atau Safe Mode with Command Prompt.
Apabila cara tersebut belum dapat terselesaikan, saatnya melakukan langkah yang sedikit rumit. Pada proses ini, Anda membutuhkan kaset CD/DVD atau Flashdisk Operating System Windows yang sesuai dengan yang Anda pakai. Hal yang terpenting adalah harus memiliki kesamaan tipe seperti Ultimate, Professional, Home Basic, Startup, Enterprise, dll. Kasus terakhir yang saya alami, saya sudah menggunakan Windows 10 di laptop dan saya menggunakan kaset DVD Windows 8 untuk menyelesaikan masalah ini dan berhasil. Langkah-langkahnya agar windows Anda dapat berjalan dengan normal dan tidak looping terus dapat mengikuti cara berikut:
  1. Hidupkan komputer atau laptop anda.
  2. Pada saat muncul tampilan BIOS, tekan F12 atau F2 untuk merubah setting Booting.
  3. Masukkan CD/DVD/Flashdisk Master Windows Anda.
  4. Ubah First Boot menjadi ke CD/DVD. Sedangkan jika anda menggunakan flashdisk yang berisi OS Windows ubah First Boot menjadi USB.
  5. Tekan F10 untuk melakukan SAVE. Restart komputer anda.
  6. Setelah di restart akan muncul tulisan ‘ Press Any Key From Boot to CD/DVD . . . ‘ Tekanlah tombol apapun pada keyboard anda.
  7. Tunggu sampai masuk ke installer Windows, lalu pilih Repair Your Computer.
  8. Tunggu beberapa saat, karena komputer akan melakukan cek sistem terlebih dahulu. Click Next.
  9. Selanjutnya akan muncul jendela task yang memiliki 5 pilihan bagi anda. Anda dapat mencobanya satu persatu dari atas kecuali opsi Windows Memory Diagnostics.

Note : Pilih Startup Repair jika Windows anda masih normal. Jika Anda pernah melakukan backup silahkan pilih System Restore. Jika anda pernah melakukan restore point image, pilih System Image Recovery. Jika tidak keduanya pilih opsi Command Prompt.
Pilihan terakhir yaitu menggunakan Command Prompt maka akan muncul kotak berwarna hitam seperti cmd / dos.

Ketik DIR C: Ini untuk memanggil semua data yang ada pada Local Disk C khususnya sistem agar dapat diakses dan diperbaiki.
Ketiklah salah satu opsi di bawah ini satu persatu (tidak sekaligus), mulailah dari yang paling atas terlebih dahulu. Lalu tekan ENTER.
bootsect.exe/nt60 c:
bootsect.exe/nt60 all
bootrec /fixmbr
bootrec /fixboot
bootrec.exe /rebuildbcd
bootsect /nt60 all /force /mbr
Jika ada tulisan ‘The operation completed succesfully’ silahkan restart komputer. Jangan menulis semua perintah eksekusi diatas.
Cara tersebut kebanyakan berhasil untuk cara mengatasi booting yang error di windows atau tidak dapat masuk windows dan hanya bisa ke BIOS. Jika tidak berhasil, anda harus melakukan install ulang.

Monday, February 26, 2018

Baterai "Ngedrop" Kini Dapat Dipulihkan

Masalah dengan baterai adalah sesuatu yang sangat mengesalkan. Apalagi jika baterai tiba-tiba drop di saat yang tidak tepat.
Baterai di sini bukan hanya baterai pada smartphone, tapi juga laptop sampai kendaraan listrik, jenis baterai lithium.
Berangkat dari hal tersebut, seorang ilmuwan dari Nanyang Technological University (NTU), Profesor Rachid Yazami, tergerak untuk merancang inovasi baru yang bisa menjadi kabar gembira untuk insan milenial.
Seperti diberitakan FCC Singapore, Jumat (12/1/2018), Yazami mengumumkan dirinya berhasil merancang pemulihan baterai yang telah berkurang kapasitas karena penggunaan berulang.
Walaupun proses pemulihan fungsi baterai menghabiskan waktu 10 jam, rasanya hal itu setimpal dengan keuntungan yang akan didapat. Bayangkan saja, selama beberapa tahun kemudian Anda tak perlu was-was akan baterai yang menjengkelkan.
Menurut Yazami, inovasi yang dilakukannya dapat menghemat pengeluaran konsumen teknologi. Dia berkata target terbesarnya adalah kendaraan listrik.
"Orang tidak mengganti mobil mereka dengan yang baru sesering mengganti smartphone. Umumnya orang akan bertahan dengan smartphone-nya sampai dua tahun, tapi mereka ingin mobilnya dapat bertahan sampai 10 tahun," kata Yazami yang juga kepala eksekutif perusahaan teknologi baterai KVI yang didirikan di bawah NTU.
Pria 64 tahun asal Perancis itu berkata bahwa inovasinya ramah lingkungan. Dia percaya, inovasinya akan membuat produksi baterai makin sedikit dan tak perlu lagi ada baterai yang dibuang.
Inovasinya berupa penambahan elektroda ketiga di atas dua kutub baterai lithium biasa.
Komponen ketiga akan menguras ion lithium residual di salah satu kutub yang menyebabkan penurunan daya baterai.
"Dengan demikian baterai dapat dipulihkan hingga 95 persen dari kapasitas aslinya," jelasnya.
Dia berkata, menambahkan elektroda ketiga untuk menguras ion lithium residual adalah gagasan yang tidak dipikirkan ilmuwan lain. Dia sendiri telah membuat baterai prototipe dengan elektroda ketiga untuk smartphone pada Juni 2017.
"Mungkin produsen baterai tidak akan menyukai saya, tapi pengguna akhir seperti pelanggan, saya yakin mereka akan menyukainya," ujar Yazami.
Artikel ini sudah pernah tayang pada Kompas.com. Baca artikel sumber.

Kotoran Ayam Bisa Menghasilkan Tenaga Listrik

Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara melepaskan gas rumah kaca ke udara, menyebabkan polusi dan memicu perubahan iklim. Tetapi sebanyak 10 persen batubara yang digunakan di pembangkit listrik bisa diganti oleh limbah kotoran ayam.
Di Israel, ayam bisa membantu upaya pembangkitan listrik. Hal ini disebabkan para peneliti telah berhasil mengembangkan cara untuk mengubah limbah unggas menjadi bahan bakar biomassa padat yang mudah terbakar.
"Kami memasukkannya ke dalam pressure cooker atau panci presto, jadi kami memanaskannya sampai 250 derajat C. Selama proses ini berlangsung, air bereaksi cepat, dan proses kimia yang terjadi didalam panci itu mengubah limbah organik menjadi bahan yang berperi laku seperti batu bara," kata Profesor Amit Gross.
Selain mencari pengganti bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi, penelitian ini juga mengumpulkan limbah dari peternakan ayam untuk dimanfaatkan dengan baik.
"Jadi, limbah ini akan semakin banyak di sini, dan kita perlu mencari sebuah pemecahan. Tidak banyak yang bisa kita lakukan, kecuali mengubahnya menjadi energi yang bisa menggantikan bahan bakar fosil merupakan pemecahan yang ideal," papar Vivian Mau, peneliti di Universitas Ben Gurion.
Sukses di sini bisa memicu penggunaan baru untuk jenis-jenis limbah lainnya.
"Kalau kami memanfaatkan kotoran manusia, mungkin kita bisa mengatasi masalah sanitasi di daerah pedesaan, mengubah sampah menjadi bahan yang berperilaku seperti batu bara serta bisa digunakan untuk energi atau penyuburan tanah, dan juga memperbaiki masalah sanitasi di desa-desa ini," tambah Gross.
Dalam jangka panjangnya, para peneliti berharap limbah kotoran akan membantu menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan di seluruh dunia.
Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com. Baca artikel sumber.

Mengapa Ada Orang yang Bermata Biru? Ini Alasannya Menurut Sains

Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa ada orang yang matanya berwarna biru atau hijau? Mungkin Anda mengira bahwa iris mata hijau atau biru memiliki kandungan pigmen sehingga berwarna. Namun, ternyata anggapan ini salah.
Seperti yang ditulis oleh Paul Van Slembrouck untuk Medium, warna pada mata sebenarnya bersifat struktural dan melibatkan beberapa rumus fisika yang cukup menarik.
Iris sendiri terdiri dari dua lapisan. Epitel adalah lapisan di belakang dan stroma merupakan lapisan di depan.
Epitel terdiri dari dua sel tebal yang mengandung pigmen warna coklat dan hitam. Jika Anda perhatikan mata orang lain, terkadang Anda dapat melihat bintik kecil dan senar hitam. Nah, itu sebenarnya epitel yang tampak.
Sebaliknya, stroma merupakan serat kolagen yang tidak berwarna. Kadang, stroma mengandung pigmen melanin coklat, tetapi ia juga bisa benar-benar bersih dan tidak mengandung melanin.
Bagi mereka yang memiliki warna mata hijau, saat cahaya masuk ke mata dan diserap pigmen, partikel di stroma akan menyebarkan cahaya sebagai hasil dari efek Tyndall yang menciptakan rona biru. Hal ini mirip seperti hamburan Rayleigh yang membuat langit berwarna biru.
Saat dikombinasikan dengan melanin berwarna coklat, mata kemudian akan tampak hijau.
Sementara itu, mata berwarna biru adalah yang paling menarik. Sebab, seluruh warnanya struktural.
Orang dengan mata biru memiliki stroma yang sama sekali tak berwarna dan tanpa pigmen. Artinya, dia juga memiliki kandungan deposit kolagen berlebih.
"Ini berarti semua cahaya yang masuk itu tersebar kembali, dan akibat dari efek Tyndall, menciptakan warna biru," tulis Slembrouck seperti dilansir dari Science Alert, Selasa, (2/1/2018).
Menariknya, mata berwarna biru sebenarnya tidak memiliki warna tetap. Semuanya tergantung pada jumlah cahaya yang tersedia saat mereka yang memiliki warna biru melihat.
Pewarnaan struktural seperti ini juga terjadi pada kupu-kupu, daging sapi, buah beri, dan masih banyak lagi.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.

Otak Saling Terhubung Seperti WiFi, Itulah Alasan Kita Punya Firasat

Beberapa penelitian telah mengungkap bahwa kita dapat terhubung dengan pikiran orang lain saat berbincang. Otak memiliki peran penting dalam hal ini.
Profesor Digby Tatum, ahli psikoterapis klinis di University of Sheffield, melakukan penelitian tentang kerja otak dan bagaimana orang berkomunikasi.
Tatum berkata bahwa otak manusia memiliki semacam wireless fidelityatau Wi-fi, yang terus mengumpulkan informasi tentang orang lain saat kita melihat mereka. Hal inilah yang kemudian melahirkan intuisi atau firasat.
Firasat menurut Psychologytoday, Rabu (31/8/2011) adalah proses yang memberi kita kemampuan untuk mengetahui sesuatu secara langsung tanpa penalaran analitik, menjembatani kesenjangan antara bagian sadar dan tidak sadar dari pikiran kita, dan juga antara naluri dan nalar.
Tatum yakin bahwa faktor bahasa saat berbincang hanya memainkan sedikit peran dalam komunikasi.
Misalnya saja, seorang pemain poker profesional. Ia mampu menangkap "pesan" dari lawannya hanya dengan melihat gerakan kecil atau tanda-tanda visual lainnya.
Menurutnya, manusia memiliki kemampuan menangkap pesan di alam bawah sadar. Hal tersebut ditulis Tatum dalam bukunya berjudul The Interbrain yang diterbitkan oleh Jessica Kingsley Publisher.
"Kita dapat mengetahui secara langsung tentang emosi orang lain dan apa yang mereka perhatikan. Hal ini didasarkan pada hubungan langsung antara otak kita dan orang lain. Saya menyebutnya interbrain," kata Tatum di Telegraph, Sabtu (6/1/2018).
Tatum menjelaskan konsep interbrain dengan analogi saat ratusan hingga ribuan manusia berkumpul untuk menonton pertandingan bola, konser musik, atau ritual agama.
"Berada di kerumunan bisa membuat kita sejenak larut bersama untuk mengalami bagaimana rasanya melampaui cara pandang tentang konsep waktu, tempat, dan kapasitas kita dalam sejenak," katanya.
Namun, kerja otak ini tidak akan berfungsi saat manusia berkomunikasi dengan orang lain lewat telepon video. Ini justru akan menganggu proses koneksi antar otak dan itu berbahaya.
"Perasaan emosional akan menular secepat kecepatan cahaya, bukan kecepatan transmisi elektronik. Tatap muka secara visual akan disertai faktor suara, isyarat, bau keringat, sentuhan, dan koneksi," ujarnya.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber. 

Peneliti Ciptakan Alat Penerjemah Bahasa Hewan

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan hewan peliharaan tampaknya tidak akan lagi sekadar impian atau plot cerita fiksi.
Sebab pada 2017, sejumlah peneliti sudah mulai mempelajari bahasa hewan, dan diperkirakan dalam sepuluh tahun ke depan akan hadir penerjemah hewan.
Con Slobodchikoff adalah seorang emeritus dari Departemen Ilmu Biologi Northern Arizona University. Saat ini, dia sedang mempelajari algoritma yang bisa menerjemahkan suara dan gerakan tubuh hewan ke dalam bahasa Inggris.
Sebelumnya, ia terlebih dahulu menciptakan alat canggih untuk memahami bahasa anjing padang rumput. Ia sudah puluhan tahun menghabiskan waktu untuk mempelajari perilaku sosial dan komunikasi anjing padang rumput.
Sebagai informasi, anjing padang rumput bukanlah bukan jenis anjing, tetapi termasuk binatang pengerat seperti marmut.
Hasilnya, dia menemukan bahwa hewan pengerat asal Amerika Utara itu dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang canggih seperti menggunakan decitan dan gonggongan yang berbeda.
Slobodchikoff berkata, anjing padang rumput menggunakan suara yang berbeda saat mereka menginformasikan adanya predator tertentu. Setiap suara menggambarkan jenis dan ukuran predator berbeda.
"Bahasa mereka sangat canggih. Mereka juga bisa mengidentifikasi warna pakaian orang," kata Slobodchikoff dikutip dari IFL Science, Senin (15/1/2018).
Kini, Slobodchikoff sudah mengembangkan alat yang dapat mengubah cicitan dan gonggongan anjing padang rumput menjadi bahasa yang dapat dipahami manusia.
Tak berhenti hanya pada anjing padang rumput, dia juga akan segera membuat alat yang sama untuk mengerti bahasa yang digunakan hewan peliharaan rumah.
"Saya pikir jika saya bisa melakukannya dengan anjing padang rumput, saya juga pasti bisa melakukannya untuk anjing dan kucing," katanya.
Hal yang makin membuatnya optimis adalah karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anjing cukup pandai dalam memahami dan memanipulasi pemiliknya. Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa anjing dapat memahami bahasa manusia dan hal itu ditunjukkan dengan gerakan tertentu.
Menurut Slobodchikoff, jika dia membuat alat komunikasi yang dapat mengartikan bahasa hewan, maka komunikasi antara manusia dan hewan akan jauh lebih mudah.
Untuk mewujudkannya, perusahaan Slobodchikoff yang bernama Zoolingua sudah mulai mengumpulkan ribuan rekaman komunikasi anjing yang dilakukan dengan bahasa tubuh atau suara.
Nantinya, hal ini akan dimasukkan ke dalam algoritma yang dapat menerjemahkan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan suara hewan peliharaan ke dalam bahasa Inggris.
Namun, Slobodchikoff tidak ingin asal dalam mengartikan setiap gerak dan suara yang dikeluarkan anjing.
Dia akan menggunakan penelitian ilmiah dengan menggunakan percobaan terperinci untuk mengetahui makna di balik gerakan dan suara binatang.
"Hasil akhirnya nanti adalah penerjemah hewan peliharaan yang secara harfiah dapat memecahkan maksud anjing dan kucing. Seperti misalnya, saya ingin makan atau saya ingin jalan-jalan," harapnya.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.

Di Masa Depan, Teknologi VR Memungkinkan Kita Jelajahi Sel Kanker

ayangkan jika kita bisa berjalan-jalan di dalam replika virtual sel tubuh kita sendiri.
Hal seperti ini sudah menjadi kenyataan, berkat teknologi inovatif yang dikembangkan di University of New South Wales.
Associate Profesor, John McGhee menjalankan Laboratorium Estetika Visualisasi 3D - salah satu situs di mana teknologi ini sedang dikembangkan.
"Kami mengambil data dari scan PET pasien untuk memvisualisasikan data tersebut," katanya.
Dengan menggunakan teknologi game 3D, mereka mengubah data menjadi lansekap realitas virtual (VR) interaktif.
"Anda tidak lagi hanya melihat sesuatu di layar, tapi anda bisa melihat sesuatu dengan cara yang benar-benar immersive dengan headset, jadi sepertinya Anda berada di dalam sel berjalan-jalan," katanya.
"Ini akan membantu proses penemuan ilmiah, karena kita dapat melihat bagaimana sel berperilaku dengan cara-cara yang sebelumnya tidak bisa kita miliki.”
Dan di masa depan, pasien kanker bisa melihat versi virtual dirinya sendiri, dan melacak di mana perawatan obat berakhir di tubuh mereka.
Profesor Maria Kavallaris dari Institut Kanker Anak-anak adalah bagian dari proyek tersebut.
"Anda bisa membayangkan bahwa anda mungkin pergi ke dokter dan dibawa melakukan perjalanan di tubuh Anda, dengan dapat memvisualisasikan di mana letak penyakit ini dan pilihan pengobatan potensial apa [yang dapat dilakukan]," katanya.
"Ini akan memberdayakan pasien untuk membuat keputusan pengobatan mereka."
Profesor McGhee mengatakan bahwa pasien kemudian dapat menunjukkan kepada keluarga dan teman mereka apa yang terjadi pada mereka.
"Saya pikir ini adalah saat yang sangat menyenangkan," katanya.
"Ini seperti perjalanan lapangan virtual"
Teknologi ini memungkinkan para ilmuwan untuk berkolaborasi satu sama lain dengan cara yang sama sekali baru.
Para ilmuwan dapat bekerja sama dengan rekan-rekan di luar negeri mengenai terobosan medis, mengeksplorasi dan mengomentari lansekap virtual yang sama pada saat bersamaan.
"Pendekatan ini hampir seperti perjalanan lapangan virtual," kata Profesor McGhee.
Profesor Maria Kavallaris mengaku kagum saat dia mencoba teknologi kenyataan maya (VR).
"Pertama kali saya memakai kacamata VR, saya benar-benar terpesona, hampir seperti pengalaman sejenis fiksi ilmiah," katanya.
Penelitian ini merupakan kolaborasi dengan Pusat Keunggulan ARC dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Konvergensi Bio-Nano.
Para ahli mengatakan teknologi ini memiliki aplikasi penting untuk melatih ilmuwan masa depan.
Teknologi ini sudah diujicobakan pada mahasiswa Ilmu Farmasi Universitas Monash yang belajar tentang kanker, untuk melihat apakah teknologi ini dapat meningkatkan pemahaman mereka.
"Kami sekarang mendapatkan data yang ditunjukkan dengan meletakkan headset dan berjalan dalam Virtual reality (VR), kami telah melihat peningkatan yang signifikan dalam hasil ujian mereka, dibandingkan dengan media lain yang menggunakan media tradisional," kata Profesor McGhee.
Artikel ini telah tayang di Australiaplus.com. Baca artikel sumber.

Cara Mengatasi Windows 10 Gagal Booting

Salah satu masalah yang sering menjadi kegelisahan pengguna komputer khususnya pengguna windows 10 adalah terjadinya error windows 10 yaitu...